Renungan

9/25/2005
Berhenti Bersedih
Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup (Mazmur 119:77)
Bacaan : Mazmur 119:25-32
Apakah Anda merasa sedih? Apakah Anda sedang bergumul dengan salah satu hal terburuk dalam hidup? Anda tidak sendirian.
Alangkah menakjubkannya jika kita dapat merapal kata-kata rohani tertentu yang dapat membuat semua masalah kita lenyap, tetapi itu tidak akan terjadi. Hidup tidaklah terdiri dari senyuman dan hati yang gembira saja—bahkan bagi umat Allah.
Tetapi dari pengalaman-pengalaman kelamlah timbul harapan akan pertolongan. Keputusasaan pemazmur, yang tercatat dalam Mazmur 119, menuntun pada janji akan kelegaan dan belas kasihan. Dari masalah timbul pengertian dan kekuatan baru. Pemazmur dengan bebas mengungkapkan perasaan dan keyakinannya bahwa Allah akan menjaganya.
“Jiwaku melekat kepada debu” (ayat 25). Kemudian ia mengajukan permohonan kepada Allah: “Hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.”
“Jiwaku menangis karena duka hati” (ayat 28). Lalu ia berharap dalam pemeliharaan Allah: “Teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.”
“Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu” (ayat 32). Sekalipun di masa pencobaan berat, sang pemazmur berketetapan untuk mematuhi Allah.
Ya, ungkapkanlah keputusasaan Anda kepada Tuhan tetapi jangan hanya berhenti di situ. Mintalah belas kasihan dan kekuatan-Nya. Tetaplah taat kepada-Nya. Berpeganglah pada janji-janji-Nya dalam Kitab Suci. Dia akan tetap menemani Anda melewati pencobaan apa pun
 
posted by Unknown at 11:34 PM, | 0 comments

Renungan Hari

Keluaran 20:22-36
Ibadah sesuai keinginan Tuhan
Sering orang percaya berkata bahwa beribadah pada hari Minggu di rumah saja sudah cukup karena Tuhan tahu isi hatinya. Sikap seperti ini menunjukkan ketidaktaatan. Seharusnya umat Tuhan memuliakan Dia dan beribadah dengan teratur.

Allah menegaskan ulang perintah yang kedua kepada Israel, yaitu cara beribadah kepada Allah. Penegasan itu diberikan-Nya setelah menyatakan serangkaian bukti kemaha-kuasaan Allah terhadap alam dan hidup manusia. Israel tidak boleh membuat patung dari emas dan perak untuk menyembah Dia. Perintah ini untuk mencegah Israel menjalankan konsep agama kafir bahwa dewa dewi hadir dalam wujud patung-patung berhala.

Allah bukan hanya mengatur bagaimana umat-Nya harus menyembah Dia (ayat 24a), Ia juga menentukan tempat bagi umat-Nya beribadah (ayat 24b) dan bahan mezbah yang mereka pakai saat menyembah-Nya (ayat 24a, 25). Batu boleh digunakan sebagai bahan mezbah, tetapi tidak boleh dibentuk menjadi mezbah karena segala pengerjaan terhadap batu itu menjadikannya tidak layak digunakan untuk menyembah Dia. Allah ingin penyembahan kepada-Nya dilakukan dengan cara yang berbeda. Pada waktu itu, ritual ibadah agama-agama Kanaan menggunakan batu-batu pahatan sebagai mezbah di atas bukit-bukit pengurbanan. Ritual ibadah agama-agama Kanaan juga terkenal kemesumannya dengan memperlihatkan aurat/alat kelamin pengikutnya. Oleh kare-na hal itu menjijikkan bagi Tuhan maka umat-Nya juga harus memiliki pandangan yang sama terhadap hal ini (ayat 26).

Ibadah yang benar harus sesuai dengan kehendak dan karakter Tuhan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh bertindak semaunya dalam beribadah. Ibadah sejati berkaitan erat dengan sikap hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Camkan : Jauhkan diri Anda dari ibadah palsu, yang berpusat kepada keinginan diri sendiri dan bukan tertuju kepada kehendak Tuhan.
 
posted by Unknown at 12:30 PM, | 0 comments

Surat dari Bapamu di Surga

Anakku yang terkasih..Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab.Kau merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kau mengira keputusan yang kau ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru. Jangan putus asa! Bangkitlah! Matahari tanpa sinar tidak layak di sebut matahari. Demikian juga dengan dirimu. Kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.
Anakku yang terkasih..Aku sering melihatmu marah ketika kau melihat orang lain berhasil. Untuk apa kau menginginkan keberhasilan orang lain? Bukankah Aku telah menyediakan suksesmu sendiri? Kau tidak pernah mengejarnya, jadi kau tidak pernah bisa memilikinya! Matamu tidak terfokus kepada rancanganKU yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karyaKU yang luar biasa terhadap diri orang lain. Jadilah seperti air. Selalu mengalir.. melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas. Anakku, jangan mau dikalahkan oleh keadaan, tetapi kalahkan keadaan !
Anakku yang terkasih..Jangan sakit hati ketika kau di tegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik. Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu ! Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.Bukankah memang untuk itu kau hidup ? Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU ? Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU !
Anakku, ingatlah hal ini baik - baik.
Aku selalu membuka tanganKu lebar - lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.Aku senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.Aku melakukannya karena Aku sungguh - sungguh peduli padamu !!!
Ayah yang selalu mengasihimu,
Y.E.S.U.S
 
posted by Unknown at 11:51 AM, | 0 comments

Tuaian Yang Mengecewakan

Jika saya ingin mengetahui segalanya tentang berkebun, saya akan bertanya kepada sahabat saya, Mel, si Ahli Perkebunan. Mel tidak perlu pergi berbelanja setiap hari karena ia memiliki supply cukup banyak di halaman belakangnya yang sangat terkenal. Beberapa waktu lalu, Mel sibuk menceritakan buah-buah raspberry yang sangat mengundang selera yang tumbuh di hutan kecil dekat rumahnya. Tetapi, mengapa harus pergi ke hutan untuk mengambil raspberry kalau kita dapat menanamnya sendiri di kebun belakang, bukan?

Ketika Mel mencobanya, barulah ia sadar. Di dalam hutan tersebut, dimana Tuhan sendiri yang menumbuhkannya, buah-buah raspberry itu dapat berbuah banyak dan berukuran besar. Tetapi di kebun belakang Mel, pohon-pohon yang sama menghasilkan lebih sedikit dan lebih kecil buah raspberry.
Kawan saya, ketika sedang memikirkan buah-buah raspberry tersebut, berkata kepada saya, "Pohon-pohon itu dihasilkan lebih baik ketika bertumbuh sesuai dengan cara Tuhan." Dan pernyataan itu berlaku untuk hal lain juga selain buah raspberry. Bahkan, kenyataan itulah yang menjelaskan mengapa kadang-kadang hasil yang kita terima tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Allah menunjukkan perbedaan antara cara-Nya dengan cara saya dalam Yesaya 50:10-11:
"Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan."

Gambaran yang diberikan disini bukanlah cara bagaimana menghasilkan tuaian yang baik, tetapi bagaimana cara menghadapi masa-masa kegelapan, yang membingungkan, masa-masa sulit.. tetapi prinsip dasarnya tetap sama. Satu cara adalah untuk tetap bersikap tenang dan bersandar kepada Tuhan agar semua hal dapat berjalan dengan baik. Cara yang lain adalah dengan mencoba menyalakan sumber terang Anda sendiri - mencoba melakukan hal dengan kekuatan Anda sendiri.

Bagi kita yang selalu berusaha mengatur segala sesuatu dengan cara kita sendiri (control freak), menyalakan sumber terang kita sendiri adalah salah satu hal yang paling berbahaya dalam kehidupan kita, bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu sumber kesakitan dan frustrasi yang paling besar. Kita tidak dapat menunggu waktu Tuhan. Kita tidak dapat mempercayai bahwa Tuhan yang akan menyelesaikan segala sesuatunya.

Allah mungkin akan membutuhkan partisipasi dari kita sedikit, tetapi kita harus mengesampingkan segala kepintaran otak, target dan rencana, skema, keahlian, dan usaha kita. Allah dengan tegas selalu mengingatkan bahwa jika kita terlalu memaksakan diri sendiri, justru kita akan gagal. "Kamu akan berbaring di tempat siksaan."

Ingat selalu buah-buah raspberry. Ketika Anda berusaha untuk melakukan sesuatu di tempat Anda, dengan cara Anda, hasilnya akan kecil. Tetapi ketika Anda membiarkan Allah yang melakukannya, di tempatNya dan sesuai dengan waktuNya, Anda akan terkagum-kagum dengan hasil tuaian yang besar!
 
posted by Unknown at 11:49 AM, | 0 comments

KerinduanKu

Seorang Bapa sedang berkumpul dengan anak-anakNya. Salah satu dari anak tersebut bertanya “Bapa, jika aku menuruti perintahMu, ke gereja setiap minggu tanpa pernah absent, aku rajin membaca alkitab, dalam setiap tindakanku aku tak pernah lupa menyertakanMu dengan berdoa padaMu, aku juga mempersembahkan sepersepuluh sebagian penghasilanku untukMu bahkan terkadang aku memberikan semua padaMu bapa. Apa yang bisa kau beri padaku, Bapa??” “Aku akan memberiMu air mata, anakKu” jawab Bapa tersebut. Sesudah Bapanya menjawab demikian, anak tersebut tertegun. Dia terdiam lama sekali dan berpikir dengan keras sekali untuk mengerti maksud BapaNya. “Bapa, aku telah berpikir dengan begitu keras akan tetapi aku tidak dapat mengerti, mengapa engkau memberi aku segala cobaan dan penderitaan sehingga aku menangis. Mengapa tak Kau beri aku kesenangan sehingga aku tertawa, Bapa??” Bapa itu hanya tersenyum dan berkata “AnakKu yang Kukasihi, aku memberiMu air mata tersebut karena Aku merindukanMu” “Akan tetapi Bapa, jika atas semua yang telah aku berikan, kau hanya memberi aku air mata, adilkah ini Bapa??”.
Dengan mata berkaca-kaca, Bapa tersebut menjawab “AnakKu, tahukah kamu betapa Aku sangat mencintaiMu. Tak ada sedikitppun niatKu untuk membuatmu menderita meskipun seringkali Kau melupakannKu disaat kau sedang bergembira. Saat engkau menangis, saat itu pula Aku menangis. Aku memberiMu air mata agar kau datang padaKu dimana Aku bisa mendekapMu dalam pelukanKu anakKu sehingga Aku bisa menghapus air mata tersebut. Aku sangat merindukanMu, anakKu. Dengan air mata itu, engkau akan Kukuatkan.” Kita sering mendapat cobaan yang terkadang tidak kita mengerti. Yakinlah selalu bahwa cobaan tersebut ada karena Tuhan sangat merindukan kita.
 
posted by Unknown at 11:29 AM, | 0 comments